IGMTVnews.com —– Sebanyak 30 siswa SMP LTI Indo Global Mandiri (IGM) mengikuti prosesi wisuda tahfidz angkatan pertama yang digelar dengan khidmat di Aula Graha Lantai I IGM, Rabu (28/5).
Dari jumlah tersebut, 29 siswa berhasil menghafal Juz 30 Al-Qur’an, sementara satu siswa mencatat prestasi luar biasa dengan hafalan hingga 15 juz. Momen ini menjadi tonggak bersejarah bagi sekolah dalam mewujudkan visi mencetak generasi muda penghafal Al-Qur’an. Wisuda ini juga ditandai dengan pemasangan gordon bagi para wisudawan.
“Wisuda tahfidz ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum sekolah yang menekankan pada pendidikan karakter dan keislaman melalui program baca tulis Al-Qur’an,” kata Kepala SMP LTI IGM, Estijat, S.Pd.
Ia juga mengapresiasi dan kebanggaannya terhadap para siswa yang berhasil menyelesaikan hafalan.
“Ini salah satu kurikulum kami, memberikan pelajaran baca tulis Al-Qur’an. Tujuannya agar anak-anak bisa menjadi penghafal Al-Qur’an,” ujarnya.
Ia menambahkan capaian hari ini adalah wujud dari keseriusan lembaga dalam membentuk siswa yang tak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat secara spiritual.
Menurutnya, program pembiasaan membaca Al-Qur’an menjadi bagian penting dari kegiatan harian siswa. Salah satu program unggulan sekolah yang disebut “Gema 30” atau Gerakan Membaca Al-Qur’an Juz 30, menjadi pintu masuk bagi siswa untuk mencintai Al-Qur’an dan mulai menghafalnya secara bertahap.
“Gema 30 ini menjadi kebiasaan harian siswa. Kita ingin anak-anak terbiasa membaca dan dekat dengan Al-Qur’an sejak dini,” jelas Estijat. Ia berharap kebiasaan ini terus terbawa hingga siswa dewasa nanti.
Wisuda tahfidz ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari guru, orang tua, hingga manajemen sekolah. Menurut Estijat, keberhasilan ini bukanlah hasil kerja satu pihak saja, tetapi buah dari sinergi dan semangat kebersamaan.
“Prestasi hari ini adanya dukungan semua pihak,” katanya. Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam menjaga hafalan anak-anak setelah lulus dari sekolah.
Lebih lanjut, Estijat mengingatkan para wisudawan untuk tetap menjaga hafalan mereka meski telah diwisuda. Ia menekankan bahwa tantangan ke depan adalah mempertahankan hafalan dan menjaga kualitasnya.
“Menjaga dan mengulangi hafalan ini di rumah karena ini yang kita butuhkan. Jangan sampai terlupakan. Tetap istiqomah dan menjaga hafalannya, kualitas hafalannya,” pungkasnya. (andhiko ta)
Comment