IGMTVnews.com —– Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Indo Global Mandiri (IGM) menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional.
Dalam sebuah kompetisi bergengsi, mereka berhasil memborong semua gelar juara, yaitu Juara I, II, dan III, dalam Lomba Desain Rumah Baja Ringan Berornamen Nusantara yang diselenggarakan oleh PT Tata Logam Lestari. Ketiga mahasiswa yang meraih penghargaan tersebut adalah Azzahra Kayla Putri Sutoyo (Juara I), M. Rafly Ramadhan (Juara II), dan M. Alif Pratama Putra (Juara III).
Seperti dilansir di dalam laman daring resmi PT Tata Logam Lestari, kompetisi ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menjembatani arsitektur tradisional dan teknologi konstruksi modern, sekaligus mendorong lahirnya desain rumah sederhana yang tetap mengakar pada budaya lokal. PT Tata Logam Lestari, melalui sistem bangunan Domus, menawarkan solusi pembangunan rumah tinggal yang ringan, kuat, cepat, dan indah. Lomba ini bertujuan untuk menggali potensi desain rumah sederhana berbasis budaya lokal Sumatera Selatan, mendorong integrasi arsitektur tradisional dengan teknologi struktur Domus, dan menyediakan inspirasi hunian yang layak huni, ekonomis, serta siap produksi massal.
Ketiga mahasiswa UIGM yang berhasil memenangkan kompetisi ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam sebuah karya nyata yang inovatif dan relevan.
Desain-desain yang mereka ajukan berhasil memenuhi kriteria yang ditetapkan, yaitu memadukan estetika ornamen nusantara dengan kekuatan dan kepraktisan baja ringan. Kemenangan ini juga menjadi bukti bahwa UIGM telah berhasil mencetak arsitek muda yang tidak hanya kreatif, tetapi juga peduli terhadap pelestarian budaya lokal.
Tujuan utama dari lomba ini adalah menjadi wadah kreativitas bagi arsitek muda, mahasiswa, dan profesional untuk memberikan kontribusi nyata terhadap isu perumahan di Indonesia. Dengan adanya karya-karya inovatif dari mahasiswa UIGM, diharapkan akan muncul inspirasi baru dalam pembangunan hunian yang tidak hanya fungsional dan ekonomis, tetapi juga memiliki identitas budaya yang kuat. (andhiko ta)