PKKMB 2025, Maba Dipersiapkan Hadapi Disrupsi Teknologi dengan Perkuatan Karakter

PENDIDIKAN47 views

IGMTVnews.com —– Rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) masih berlangsung di hari pertama, Kamis (11/9).

Agar mahasiswa memiliki karakter dan kompetensi yang relevan, Dr. Eng. Utari Sriwijaya Minaka, S.T., M.Eng., memberikan pembekalan terkait pentingnya penguatan karakter.

“Penguatan karakter yang harus dimiliki adalah Computational Thinking, Creative, Critical Thinking, Collaboration, Communication, dan Compassion,”ujarnya. Karakter-karakter ini lanjutnya, menjadi fondasi bagi mahasiswa untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga unggul di era yang serba cepat ini.

Selain itu, kata dia, UIGM juga fokus pada general education dan literasi manusia. Mahasiswa dipersiapkan sebagai calon pemimpin bangsa dengan tanggung jawab sosial yang kuat, sehingga dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.

Menurutnya, mereka harus mempunyai kompetensi akademik, menguasai literasi baru, dan keterampilan abad ke-21 yang baik, sebagai modal dasar pembangunan nasional dan dunia. Literasi ini mencakup kemampuan untuk belajar sepanjang hayat, di mana membaca menjadi kunci utama dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Dr. Utari juga menggarisbawahi bahwa lulusan perguruan tinggi harus menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) yang baik, memiliki moralitas, empati, toleran, dan mampu menjadi problem solver bagi pembangunan nasional dan dunia. Mereka harus mempunyai hasrat kuat untuk memimpin dan mengubah Indonesia serta dunia menjadi lebih baik.

“Belajar sepanjang hayat, membaca membantu kalian berpikir, dan ini adalah kunci untuk menghadapi perubahan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Era Industri 4.0 dan Society 5.0 membawa tantangan sekaligus peluang besar di tengah disrupsi teknologi. Diperkirakan, peran manusia akan banyak digantikan oleh mesin, robot, dan Artificial Intelligence (AI). Fenomena ini tidak hanya terjadi secara global, di mana sekitar 375 juta tenaga kerja beralih profesi dan 1,8 juta pekerjaan digantikan AI, tetapi juga di Indonesia. Sekitar 23 juta pekerjaan yang ada saat ini diproyeksikan akan digantikan oleh otomasi pada tahun 2030. Namun, di balik tantangan tersebut, muncul peluang besar dengan estimasi 27 hingga 46 juta pekerjaan baru, bahkan 10 juta di antaranya adalah pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya. (andhiko ta)

News Feed