IGMTVnews.com —– Universitas Indo Global Mandiri (IGM) memfasilitasi kegiatan Pra-Basic Volunteer Training Satu Amal Indonesia angkatan 9.0, Minggu (19/10) di Aula Lantai XII Kampus Sudirman.
Kegiatan ini diikuti oleh 395 calon relawan berusia 16 hingga 19 tahun, yang terdiri dari siswa, mahasiswa, dan pekerja. Pelatihan ini bertujuan untuk menanamkan semangat kepedulian sosial dan mempersiapkan mereka menjadi relawan yang siap membantu sesama dengan niat terbaik.
Rektor Universitas IGM, Dr. H. Marzuki Alie, dalam motivasinya menekankan bahwa pendidikan paling mendasar berasal dari orang tua, dan nilai-nilai berbagi sosial sangat penting untuk membentuk kepedulian masyarakat. Ia juga menyoroti peran ilmu pengetahuan dalam mengembangkan pola pikir.
“Pendidikan paling mendasar itu dari orang tua. Berbagi sosial ini penting, dan ini membentuk kepedulian sosial kita kepada masyarakat. Ilmu pengetahuan akan mengembangkan pikiran kita,” ujarnya, menginspirasi para peserta untuk menjadi pribadi yang berintegritas dan peduli.
Sementara, Wakil Rektor II Universitas IGM, Dr. Dr. Tien Yustini, M.S., juga memberikan dukungan penuh. Ia berharap para relawan dapat menjadi generasi penerus bangsa yang peka terhadap kondisi sosial. Kolaborasi dengan Satu Amal Indonesia ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kami berharap kalian menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki rasa peka. Kami sepenuhnya mendukung kegiatan Satu Amal dan berkolaborasi dalam mencapai SDGs, karena ini adalah sebuah Great Impact to Be Humanity Volunteer,” kata Tien.
Pendiri dan Ketua Yayasan Amal Indonesia, Bahrul Arkani Arifin, S.T., menceritakan Satu Amal Indonesia adalah gerakan filantropi yang diinisiasi oleh anak-anak muda. Gerakan kedermawanan ini berfokus pada membantu mereka yang membutuhkan, serta melengkapi kerja dan peran pemerintah di bidang sosial, pendidikan, bencana, dan pemberdayaan masyarakat. Sejak berdiri pada tahun 2020, gerakan ini telah memiliki 1.200 relawan dan bertekad untuk terus menebar manfaat.
“Ini adalah sebuah gerakan filantropi yang diinisiasi oleh anak-anak muda, sebuah gerakan kedermawanan untuk mereka yang membutuhkan. Momentum ini menjadi momen sejarah anak-anak muda menghabiskan waktu mereka untuk kerja kemanusiaan dan kerja positif membantu sesama,” pungkasnya. (andhiko ta)