Universitas IGM Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional ICCEDEGH 2025

IGMTVnews.com —– Universitas Indo Global Mandiri (IGM) ditunjukk menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Conference on Computing, Engineering, Digital Economy, Governance and Humanities (ICCEDEGH) 2025.

Selama dua hari penuh mulai 8 – 9 Desember 2025, ICCEDEGH 2025 menghadirkan sederet narasumber internasional terkemuka dari berbagai belahan dunia, mencakup Dr. Peter Sayer dari The Ohio State University, Amerika Serikat; Julieth Cubillos, Ph.D. dari Columbia University; Dr. Eng. Fred Charles Nelson dari Lurio University, Mozambik; dan Rasheed Nassr, Ph.D. dari Birmingham City University, Inggris.

Selain akademisi internasional, Rektor UIGM, H. Marzuki Alie, Ph.D., turut ambil bagian sebagai salah satu pembicara kunci dalam seminar tersebut.

Kepala LPPMK UIGM Dr. Shinta Puspasari, S.Si., M.Kom mengatakan, ICCEDEGH 2025 tidak hanya menjadi ajang presentasi akademik, tetapi juga platform kolaborasi riset antarnegara dan institusi. Acara ini melibatkan partisipasi yang signifikan dari dalam dan luar negeri, dengan tercatatnya 59 peserta yang berasal dari institusi domestik.

Sementara itu, kolaborasi riset internasional terjalin antara dosen-dosen UIGM dengan rekan sejawat mereka yang berasal dari lima negara, yaitu Malaysia, Hungaria, Mesir, Inggris (UK), dan Amerika Serikat (USA). Para akademisi dari negara-negara tersebut mempresentasikan hasil penelitian dan jurnal mereka. “Kolaborasi ini penting untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat global,” ujarnya.

Menurutnya, ICCEDEGH 2025 diagendakan sebagai salah satu kegiatan strategis yang dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh sivitas akademika UIGM, baik dosen maupun mahasiswa. Konferensi ini menjadi peluang emas bagi dosen UIGM untuk menjalin dan memperkuat kolaborasi riset dengan akademisi internasional, sekaligus memperluas jaringan keilmuan.

Bagi mahasiswa, kegiatan ini menawarkan pengalaman berharga untuk berinteraksi langsung dengan pakar global dan secara aktif berbagi pengetahuan di forum internasional. Hal ini selaras dengan upaya UIGM untuk menginternasionalisasi proses pembelajaran dan penelitian.

“Kami memastikan bahwa mahasiswa dan dosen kita mendapatkan manfaat maksimal dari pertukaran pengetahuan di tingkat internasional,” pungkasnya. (andhiko ta)