Universitas IGM – Pemkab Banyuasin Siap Serap Inovasi Riset untuk Solusi Masalah Daerah

IGMTVnews.com —– Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin secara melakukan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai bentuk penguatan sinergi kelembagaan, Kamis (18/12).

Pertemuan strategis ini bertujuan untuk mengintegrasikan inovasi akademik dengan kebutuhan pembangunan daerah, guna menciptakan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Penandatanganan ini juga menjadi simbol keberlanjutan hubungan baik yang telah terjalin lama antara dunia kampus dan pemerintah daerah.

Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, S.P., menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan langkah penting bagi pemerintah daerah untuk menyerap berbagai inovasi yang dihasilkan oleh UIGM. Melalui kolaborasi ini, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharapkan dapat berdiskusi aktif dengan para akademisi untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada di Banyuasin.

“Kami ingin setiap potensi inovasi dari kampus dapat diimplementasikan langsung untuk menyelesaikan tantangan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat di tingkat bawah,” ujar Netta Indian usai kegiatan.

Kerja sama antara UIGM dan Pemkab Banyuasin sebenarnya sudah berjalan lama melalui berbagai program, salah satunya adalah pengiriman mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di berbagai wilayah Banyuasin, seperti di Kecamatan Sembawa. Ke depan, intensitas kegiatan akan ditingkatkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang lebih spesifik dengan dinas-dinas terkait.

Sementara itu, Wakil Rektor III Universitas IGM, Dr. Tien Yustini, M.Si., menekankan pembaruan MoU ini akan meningkatkan sinkronisasi dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai tindak lanjut, kedua belah pihak telah melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan OPD terkait, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), untuk memetakan program skala prioritas. UIGM akan menerjunkan tim ahli dan peneliti guna memberikan masukan teknis dan strategis yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.

“Integrasi yang kuat antara akademisi dan pemerintah daerah sangat krusial agar hasil penelitian kami tidak hanya berhenti di perpustakaan, tetapi benar-benar menjadi motor penggerak kemajuan daerah,” pungkasnya. (andhiko ta)