Prodi PWK UIGM Terjunkan 36 Mahasiswa KKN di PALI, Fokus Pembangunan Desa Inklusif
IGMTVnews.com —– Sebanyak 36 mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah Kota (PWK) Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
Kegiatan ini akan berlangsung selama satu bulan penuh, mulai 20 Juli hingga 20 Agustus 2025. Mahasiswa akan disebar di tiga desa, yaitu Desa Tanah Abang Jaya, Desa Tanah Abang Utara, dan Desa Tanah Abang Selatan, dengan fokus pada strategi pengembangan desa inklusif dan tangguh melalui pemanfaatan potensi lokal secara terintegrasi.
Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah Kota UIGM, Dr. Ir. H Endy Agustian, S.T., M.Eng, menjelaskan KKN ini adalah wujud nyata penerapan ilmu. Ia mengatakan bahwa ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang mereka jalankan. “Selain itu, implementasi ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan,” tegasnya.
Penempatan mahasiswa di Kecamatan Tanah Abang bukan tanpa alasan. Dr. Endy menyebut wilayah tersebut sebagai laboratorium pembelajaran yang kaya. Ia menekankan pentingnya interaksi langsung dengan realitas perencanaan di tingkat lokal. “Kami menempatkan mahasiswa kami di Kecamatan Tanah Abang sebagai bagian dari komitmen akademik untuk mendekatkan mahasiswa kepada realitas perencanaan di tingkat lokal,” jelasnya.
Menurutnya, KKN ini memiliki relevansi tinggi dengan komitmen global. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). “Kegiatan KKN ini bukan sekadar bagian dari kewajiban akademik, melainkan juga merupakan bagian dari upaya konkret kami dalam mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs),” ungkap dia.
Melalui program ini, lanjutnya, mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan masyarakat dan mengidentifikasi isu-isu aktual. Mereka akan menyusun program kerja yang selaras dengan beberapa poin penting SDGs, seperti SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
“Mereka akan belajar dari masyarakat, berinteraksi langsung dengan potensi dan tantangan wilayah, serta memberikan kontribusi nyata melalui kegiatan yang relevan dan aplikatif,” pungkasnya. (andhiko ta)