Musim Kemarau Dominasi Wilayah Sumsel, BMKG Ingatkan Potensi Karhutla

IGMTVnews.com —– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Hal ini seiring dengan semakin meluasnya wilayah Sumsel yang telah memasuki musim kemarau.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Sumatera Selatan, Wandayantolis mengatakan, hingga dasarian I Juni 2025, sebanyak 11 dari 14 Zona Musim (ZOM) di Sumsel, atau sekitar 79 persen dari total wilayah, telah resmi memasuki musim kemarau.

“Meskipun sempat terjadi periode basah pada awal Juli 2025, namun secara umum curah hujan di hampir seluruh wilayah Sumsel sudah di bawah 50 milimeter per dasarian,” ujar Wandayantolis.

Menurutnya, hanya sebagian kecil wilayah di Ogan Komering Ulu (OKU) dan Ogan Komering Ilir (OKI) yang masih mencatat curah hujan relatif lebih tinggi.

Dari catatan BMKG, Hari Tanpa Hujan (HTH) terpanjang terjadi di kawasan ARG Batu Lintang, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, dengan durasi mencapai 15 hari. Namun secara umum, HTH di wilayah Sumsel saat ini masih tergolong sangat pendek, yakni antara 1 hingga 5 hari.

“Namun ke depan, seiring dengan penurunan curah hujan, durasi hari tanpa hujan diprediksi akan terus bertambah. Kondisi ini tentu meningkatkan potensi munculnya hotspot serta risiko kebakaran hutan dan lahan,” jelasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan dan hutan, menghemat penggunaan air,dan memantau informasi resmi BMKG terkait prakiraan cuaca dan iklim.

Selain itu, masyarakat juga diminta mematuhi arahan dan imbauan dari pemerintah daerah setempat demi mencegah terjadinya Karhutla.

“Kesadaran masyarakat menjadi kunci penting dalam upaya pencegahan Karhutla, terutama di wilayah-wilayah yang rawan,”ujar Wandayantolis. (andhiko ta)

You May Have Missed