Kunjungan Delegasi UKM ke UIGM: Langkah Nyata Perkuat Jejaring Akademik

IGMTVnews.com —– Sebanyak 20 orang delegasi dari Fakultas Ekonomi Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) melakukan kunjungan akademik ke Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) dalam rangkaian agenda The 24th Malaysia-Indonesia International Conference on Economics, Management and Accounting (Miicema) dan The 9th South East Asia Business Conference (SEABC), Kamis (18/9).

Kegiatan ini juga menjadi momentum benchmarking internasional dan tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UKM dan UIGM.

Dalam kunjungan tersebut, para akademisi dari UKM diterima secara resmi oleh pimpinan UIGM dan melakukan diskusi mengenai peluang kolaborasi di bidang akademik, penelitian, serta pertukaran pelajar dan dosen.

Perwakilan UKM, Prof. Dr. Aisyah Abdul Rahman, menyampaikan kerja sama ini sangat penting untuk pengembangan kedua institusi, terutama dalam menghadapi tantangan global dunia pendidikan.

“Ini adalah langkah awal yang sangat berarti bagi lembaga kami. Kami ingin bersama-sama berkolaborasi dalam berbagai proyek akademik dan penelitian di masa mendatang,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UIGM, Dr. Dr. Hj. Tien Yustini, M.S., menyambut hangat para delegasi dan memperkenalkan keberagaman budaya lokal Palembang, khususnya kain songket dan jumputan sebagai pakaian khas Sumatera Selatan.

Dalam presentasinya, ia menjelaskan proses pembuatan kain tradisional tersebut mulai dari tahap pewarnaan alami, teknik tenun, hingga distribusi dan pemasarannya di tingkat lokal maupun nasional.

“Songket dan jumputan bukan hanya produk budaya, tetapi juga potensi ekonomi daerah yang harus terus dikembangkan,” jelasnya.

Dr. Tien juga menyoroti pentingnya peningkatan literasi di kalangan perajin dan pelaku UMKM dalam mengelola produksi dan pemasaran produk lokal agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Ia berharap kegiatan seperti ini menjadi jembatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada akademisi mancanegara, sekaligus membuka peluang sinergi lintas negara dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya. (andhiko ta)