Dari Lembah Hijau hingga Mangrove Ptengoran, Biologi UIGM Wujudkan Experiential Learning Berbasis SDGs

IGMTVnews.com —– Mahasiswa Program Studi Biologi Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) melaksanakan Kuliah Lapangan di Provinsi Lampung.

Selama lima hari, mereka mengunjungi berbagai lokasi ekosistem penting, termasuk Taman Wisata Lembah Hijau, Pantai Muara Suak, Hutan Mangrove Ptengoran, Pantai Sanggar, dan Taman Kupu-Kupu Gita Persada.

Menurut Wakil Rektor III Universitas Indo Global Mandiri, Dr. Dr. Tien Yustini, M.Si, mengatakan, kegiatan ini bukan sekadar wisata ilmiah, melainkan bentuk nyata kontribusi pendidikan tinggi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), mengintegrasikan pembelajaran langsung dari alam dengan isu-isu keberlanjutan global.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar mengamati, tetapi juga mengalami langsung hubungan manusia dengan lingkungan.

Mulai dari interaksi fauna, konservasi mangrove, hingga pelestarian kupu-kupu tropis, setiap aspek lingkungan menjadi media pembelajaran yang berharga. Kuliah lapangan ini merupakan sarana pembelajaran aktif berbasis pengalaman (experiential learning), di mana mahasiswa mengembangkan keterampilan ilmiah, berpikir kritis, dan kepekaan terhadap isu lingkungan, sejalan dengan SDG 4 – Pendidikan Berkualitas.

Observasi di Pantai Muara Suak dan Pantai Sanggar memperkenalkan mahasiswa pada pentingnya menjaga kesehatan pesisir dan laut. Mereka mempelajari ekosistem mangrove dan fauna laut yang berperan penting dalam menyerap karbon, mencegah abrasi, serta menjadi habitat bagi biota laut. Aktivitas ini secara langsung mendukung SDG 14 – Ekosistem Lautan.

“Melalui observasi langsung di pesisir, kami memahami betapa vitalnya menjaga kesehatan laut dan pesisir untuk keberlanjutan kehidupan di bumi,” ujarnya.

Kegiatan di Hutan Mangrove Ptengoran dan Taman Kupu-Kupu Gita Persada lebih lanjut menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati darat, mendukung SDG 15 – Ekosistem Daratan. Mahasiswa melakukan identifikasi vegetasi, observasi fauna, dan memahami peran konservasi. Edukasi di kawasan mangrove juga menyoroti bagaimana hutan bakau menjadi penyerap karbon alami (blue carbon) yang penting untuk mitigasi perubahan iklim, sejalan dengan SDG 13 – Penanganan Perubahan Iklim. Kuliah lapangan ini juga melibatkan kolaborasi antara kampus, pengelola kawasan konservasi, dan masyarakat lokal, menjadi contoh nyata SDG 17 – kemitraan untuk tujuan.

“Lebih dari sekadar praktik akademik, kuliah lapangan Biologi UIGM menanamkan nilai kepedulian, empati, dan tanggung jawab ekologis kepada mahasiswa, di mana setiap detail alam menjadi pelajaran berharga tentang keterhubungan kehidupan di bumi,” pungkasnya. (andhiko ta)