IGMTVnews.com —– Program Studi Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya (FIPB) Universitas Indo Global Mandiri menggagas workshop Teaching Practionier and Workshop.
Dalam kegiatan tersebut membahas tentang bagaimana pentingnya penyesuaian diri guru dalam menghadapi implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam desain rencana pembelajaran Bahasa Inggris yang terstandar.

Waka Humas SMA N 01 Pangkalan Lampam, Haris Hasriadi, M.Pd mengatakan, kurikulum merdeka yang memberikan fleksibilitas diharapkan dapat memacu para pengajar untuk terus berinovasi dan tidak ragu dalam proses transfer ilmu di tengah perkembangan teknologi dan kebutuhan peserta didik masa kini. “Kurikulum tersebut sejatinya adalah sebuah kerangka kerja yang optimal untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi siswa,” kata dia.

Ia menjelaskan, secara mendalam mengenai esensi Kurikulum Merdeka, yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dengan fokus pada materi esensial dan pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. Menurutnya, keberhasilan implementasi kurikulum ini sangat bergantung pada mentalitas guru di lapangan. Ia mendorong para pendidik untuk bersikap terbuka dan proaktif dalam proses belajar mengajar.
“Jangan sampai ada rasa malu sedikit pun bagi seorang guru dalam membagikan ilmu atau mencoba hal baru di kelas, karena keterbukaan adalah fondasi dari peningkatan kualitas diri,” ujarnya.

Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa (FIPB) Universitas IGM, Dr. Doris Febriyanti, M.Si, menilai jika inisiatif seperti ‘Program Guru Mengajar’ dan kegiatan pelatihan serupa menjadi wadah penting untuk transfer ilmu dan pembelajaran yang sesuai dengan konteks zaman.
“Dibutuhkan komitmen yang kuat dan jalur komunikasi yang baik di antara sesama pendidik agar kita dapat menyajikan praktik belajar yang interaktif dan benar-benar sesuai dengan generasi masa kini,” pungkasnya. (andhiko ta)


