IGMTVnews,com —– Fakultas Kedokteran Universitas Indo Global Mandiri (IGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas penelitian dan integritas akademik melalui pelatihan Good Clinical Practice (GCP) yang ditujukan bagi para dosen, Sabtu – Minggu (17-18 Mei) di Fakultas Kedoktera Universitas IGM.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan para tenaga pengajar, khususnya yang terlibat dalam penelitian klinis, agar memahami dan menjalankan prosedur uji klinis sesuai standar internasional dan etika penelitian. GCP menjadi landasan penting dalam pelaksanaan penelitian yang melibatkan manusia sebagai subjek, khususnya dalam uji klinis yang sensitif terhadap aspek etik, keselamatan, dan validitas ilmiah.
Ketua Program Studi Kedokteran Universitas IGM, dr. Widyastuti, Sp.DVE menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan agar para dosen memiliki pemahaman komprehensif tentang prosedur pelaksanaan uji klinis yang baik dan benar.
Mulai dari penyusunan protokol penelitian, prosedur pengambilan subjek yang sesuai dengan prinsip persetujuan sadar (informed consent), hingga tata kelola data dan pelaporan hasil yang transparan dan bertanggung jawab. Menurutnya, pemahaman ini sangat penting agar setiap penelitian yang dilakukan maupun dibimbing oleh dosen dapat menjaga hak dan keselamatan subjek penelitian, serta menghasilkan data yang akurat dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.
Dalam pelatihan GCP ini, dosen juga dibekali dengan pemahaman tentang pentingnya aspek etik dalam penelitian, seperti melaksanakan studi sesuai protokol yang telah disetujui, serta tanggung jawab moral dan hukum dalam menjaga integritas penelitian. Selain itu, pelatihan ini juga menekankan pentingnya transparansi dalam dokumentasi serta pengawasan ketat terhadap setiap tahapan pelaksanaan uji klinis.
“Tentunya kita harapkan para dosen Fakultas Kedokteran Universitas IGM tidak hanya aktif melakukan penelitian klinis secara mandiri, tetapi juga mampu menjadi pembimbing yang kompeten dan berintegritas dalam mendampingi mahasiswa dalam penelitian. Ini menjadi bagian dari upaya universitas untuk membangun budaya riset yang kuat, bermutu, dan etis,” pungkasnya. (andhiko ta)
Comment