IGMTVnews.com —– Universitas Indo Global Mandiri (IGM) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Program Kemitraan Masyarakat Tahun 2025 yang didanai oleh Kemdiktisaintek.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari 30 Juli hingga 1 Agustus 2025, berfokus pada pemberdayaan perempuan kepala keluarga (PEKKA) sebagai pengrajin kain jumputan ramah lingkungan.
Kegiatan bertajuk “Dari Alam untuk Karya” ini diketuai oleh Dosen Program Studi Manajemen, Emilda, S.E., MBA berkolaborasi bersama anggota tim dari Prodi Desain Komunikasi Visual, Didiek Prasetya, S.Pd., M.Sn, serta dosen manajemen, Budi Setiawan, S.E., M.M., Ph.D. Selain itu, sejumlah mahasiswa dari Prodi Desain Komunikasi Visual, Carla dan Zalfaa, turut terlibat aktif dalam pelaksanaan pelatihan.
Menurut Ketua PKM Emilda, S.E., MBA mengatakan, pelatihan intensif yang diberikan kepada peserta mencakup teknik pewarnaan alami menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, pelatihan eco-print yang memanfaatkan dedaunan dan bunga untuk menciptakan motif unik, serta teknik kombinasi jumputan dengan eco-print dan batik guna menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi.
“Melalui pelatihan ini, para perempuan pengrajin diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kreativitas produk mereka,” ujarnya.
Universitas IGM, lanjutnya, melalui PKM ini, tim ingin memastikan bahwa setiap perempuan yang ikut pelatihan ini tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga mampu mengembangkan usaha secara mandiri dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan warisan budaya lokal.
Ia menambahkan bahwa keunikan motif yang dihasilkan tidak hanya berbasis pada kearifan lokal, tetapi juga mendukung pelestarian tradisi dan keberlanjutan ekosistem.
Selain pelatihan, tim PKM juga menyerahkan peralatan dan bahan seperti batik cap tembaga, kompor batik, kain, serta bahan pewarna alami untuk mendukung produksi mitra pengrajin setelah pelatihan selesai. Kegiatan ini didukung oleh Galeri Wong Kito yang membantu memperkuat jejaring pemasaran produk para peserta sehingga mereka dapat menjangkau pasar lebih luas.
“Tentunya kita berharap inisiatif ini akan memberikan dampak berkelanjutan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan, memperkuat jejaring industri kreatif, serta meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional maupun internasional,” pungkasnya. (andhiko ta)