4 Gajah Sumatera PLG Saree Dikerahkan untuk Selamatkan Korban Banjir Bandang Aceh

IGMTVnews.com —– Media sosial diramaikan dengan berita tentang empat gajah sumatera dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree dikerahkan untuk membantu upaya pencarian korban banjir bandang Aceh.

Mereka diangkut menggunakan truk langsir dan diturunkan ke lapangan. Sebagian warganet menanggapinya sebagai ironi lantaran gajah kerap jadi korban manusia, tetapi mereka pula yang diturunkan untuk membantu manusia.

Lalu, apa alasan gajah Abu, Mido, Ajis, dan Noni diturunkan ke lokasi terdampak bencana banjir bandang?

Kepala Balai KSDA Aceh Ujang Wisnu Barata menyatakan bahwa pemanfaatan gajah terlatih untuk penanganan bencana adalah karena mamalia darat terbesar itu memiliki kemampuan yang membuatnya efektif dalam penanganan bencana.

Syaratnya, mereka sudah terlatih dan didampingi mahout/petugas. Lagi pula, sambung dia, bukan hanya Indonesia yang memberdayakan gajah dalam penanganan bencana, tetapi juga di sejumlah negara Asia lainnya, seperti Thailand.

“Ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan gajah secara lestari dengan prinsip kehati-hatian,” kata Ujang dalam rilis Kementerian Kehutanan.

Ujang menyatakan bahwa proses pengerahan keempat gajah PLG Saree itu dilakukan secara hati-hari dengan perencanaan matang dan mengutamakan prinsip kesejahteraan satwa. Sebelum diturunkan ke lapangan, Tim BKSDA Aceh diturunkan terlebih dulu untuk melakukan survei menyeluruh terkait kondisi lokasi, aksesibilitas, tingkat keamanan, dan kebutuhan operasional.

“Keempat gajah terlatih diangkut menggunakan truk langsir dari tempat tambat menuju lokasi target penanganan. Hal ini dilakukan untuk keamanan dan keselamatan gajah, termasuk menghindari stres sebelum mendukung penanganan area terdampak banjir,” ujar Ujang.

Kepala BKSDA Wilayah Sigli, Aceh, Hadi Sofyan mengatakan para gajah fokus diarahkan ke lokasi yang tidak bisa dilewati oleh alat berat. “Kita target pembersihan di lokasi terdampak banjir bandang di Kecamatan Meureudu dan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya,” ujarnya.

Ia menyampaikan, selain membantu membersihkan material yang tersangkut di rumah-rumah penduduk, para gajah juga akan membuka akses jalan menuju rumah warga yang tertimbun. Gajah-gajah nantinya juga bakal membantu evakuasi apapun yang ditemukan di lokasi, termasuk korban terdampak bencana. Selain itu, mereka turut terlibat dalam distribusi logistik ke para pengungsi di Pidie Jaya.

“Untuk durasi, kami akan bertugas selama tujuh hari di sini, terakhir 14 Desember 2025,” katanya.

Gajah yang membantu melakukan pembersihan ini sudah memiliki pengalaman panjang. Keempatnya diketahui pernah terlibat membantu membersihkan material saat bencana tsunami Aceh 2004. (*)