Literasi Digital Jadi Kunci, Generasi Muda Ditantang Jadi Agen Perdamaian Kampus

IGMTVnews.com —– Dosen Universitas Indo Global Mandiri (IGM), Dr Isabella, S.I.P, M.Si menjadi pembicara dalam Seminar Wawasan Kebangsaan dan Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme, Senin (29/9).

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Graha Sriwijaya ini merupakan kolaborasi antara dosen Universitas Indo Global Mandiri (UIGM), yang juga Kabid Pengkajian dan Penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumsel, Dr. Isabella, S.IP, M.Si, dengan Direktorat Binmas Polda Sumatera Selatan. Seminar ini berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 16 tentang Perdamaian dan Kelembagaan yang Tangguh.

Seminar dengan tema “Membangun Generasi Muda yang Berjiwa Nasionalisme dengan Penguatan Karakter Kebangsaan Mahasiswa” ini menghadirkan narasumber ahli dan perwakilan dari Kesbangpol Provinsi Sumsel.

Isabela dalam paparannya yang bertajuk “Pencegahan Radikalisme di Era Digital: Peran Strategis Generasi Muda,” menekankan perlunya literasi digital dan penguatan wawasan kebangsaan sebagai benteng utama. Kehadiran mantan narapidana terorisme (napiter) juga memberikan perspektif langsung mengenai proses deradikalisasi, membuat diskusi menjadi lebih interaktif dan menunjukkan tingginya antusiasme mahasiswa terhadap isu krusial ini.

“Peran mahasiswa sangat strategis dalam menjamin keberlangsungan bangsa yang berlandaskan Pancasila,” katanya.

Tingginya antusiasme peserta menandakan adanya komitmen yang kuat untuk membangun sinergi antara pihak akademisi (UIGM dan Unsri), kepolisian (Dit Binmas Polda Sumsel), dan lembaga masyarakat (FKPT) dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan. Seminar ini sepakat merekomendasikan adanya tindak lanjut berupa lokakarya (workshop) dan optimalisasi media sosial untuk kampanye masif melawan paham radikal, menjadikan kampus sebagai titik awal gerakan kolektif tersebut.

“Kampus harus menjadi zona perdamaian, di mana semua perbedaan dihargai dan dipertahankan,” pungkasnya. (andhiko ta)