IGMTVnews.com —– SMP LTI Indo Global Mandiri (IGM) secara serius melaksanakan upaya penanaman nilai-nilai positif melalui kegiatan Pendidikan Karakter pada Rabu, (29/10).
Program ini dirancang sebagai langkah nyata sekolah dalam membekali para siswa dengan fondasi moral dan etika yang kuat, sekaligus merespons isu perundungan yang menjadi perhatian publik dan institusi pendidikan. Kegiatan tersebut berfokus pada pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk intimidasi.

Inti dari kegiatan tersebut adalah Seminar Pendidikan Karakter bertema “Bullying No, Sekolah Ramah Anak Yes: Peran Seluruh Warga Sekolah dalam Mewujudkan Sekolah yang Aman dan Nyaman Tanpa Perundungan.”
Seminar ini menghadirkan Yuli Lastari, S.H., M.Si., seorang pakar yang memaparkan secara mendalam mengenai dampak negatif perundungan serta strategi implementasi program Sekolah Ramah Anak.

Dalam paparannya, ia bertujuan memberikan perspektif hukum, psikologis, dan sosiologis kepada seluruh peserta, meliputi guru, staf, hingga siswa, tentang urgensi memerangi perundungan di lingkungan sekolah.
“Setiap individu di sekolah ini memegang kunci untuk menghentikan rantai perundungan, tidak terkecuali,” tegas Yuli Lastari.
Melalui seminar interaktif ini, seluruh warga SMP LTI Indo Global Mandiri diharapkan dapat menyamakan visi dan misi dalam membentuk budaya sekolah yang suportif dan inklusif. Siswa didorong untuk tidak hanya menjadi korban atau pelaku, melainkan menjadi agen perubahan yang berani menyuarakan kebenaran dan menolong sesama. Selain itu, para guru dan staf pengajar ditekankan peranannya sebagai teladan dan pihak yang bertanggung jawab menciptakan sistem pencegahan serta penanganan perundungan yang efektif.

Fokus utama dari kegiatan ini adalah menumbuhkan kepribadian berintegritas dan beretika tinggi pada setiap anak didik. “Kita harus memastikan tidak ada sudut di sekolah ini yang menjadi tempat tersembunyi bagi praktik perundungan,” kata Waka Humas SMP LTI IGM, Maulidia, S.Pd.

Ia berharap, dengan melibatkan seluruh komponen sekolah, tujuan untuk membentuk pribadi siswa yang memiliki integritas dan etika dapat tercapai, sehingga mereka siap menjadi pemimpin masa depan yang bertanggung jawab. Pihak sekolah meyakini bahwa lingkungan yang aman dan nyaman adalah prasyarat utama bagi tumbuh kembang optimal seorang anak.
“Pekerjaan rumah kita adalah menjaga api semangat ini agar terus menyala dan mewarnai setiap kebijakan di sekolah,” pungkasnya. (andhiko ta)

			
