IGMTVnews.com —– Konsulat Amerika Serikat (AS) untuk wilayah Sumatra, Lisa Podolny melakukan kunjungan resmi ke Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palemban Indonesia, Rabu (19/11).
Kedatangan konsulat ini bertujuan untuk menjalin kolaborasi dan mempromosikan peluang pendidikan lanjutan bagi mahasiswa Indonesia, khususnya di Sumatera, untuk berkuliah di Amerika Serikat.

Delegasi Konsulat AS diterima hangat oleh pihak rektorat dan dosen UIGM. Diskusi utama dalam pertemuan tersebut berfokus pada potensi kerja sama akademik dan penyelenggaraan kegiatan bersama. Selain menjembatani mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi ke luar negeri, pembahasan juga menyoroti bidang-bidang spesifik seperti Cyber Security dan Intellectual Property Right (IPR) atau Hak Kekayaan Intelektual. Konsulat AS membuka peluang bagi UIGM untuk mendatangkan pembicara dan ahli dari kampus-kampus Amerika, terutama dari fakultas Ilmu Komputer, guna memperkaya pengetahuan mahasiswa lokal.

“Kami berharap kunjungan ini menjadi langkah awal yang konkret untuk membangun fondasi kerja sama yang kuat di sektor pendidikan, khususnya dalam isu-isu global dan teknologi,” ujar Dosen Prodi Bahasa Inggris Universitas IGM, Rudi Hartono.
Sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah AS, Konsulat memiliki misi untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat. Kunjungan ke UIGM merupakan bagian dari program mereka untuk menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan di wilayah Sumatera.
“Bagi mahasiswa, kegiatan ini memberikan kesempatan langka untuk mendengarkan informasi dan pengetahuan langsung dari narasumber internasional, termasuk pemahaman mendalam mengenai isu-isu keamanan dalam dunia siber yang semakin relevan,” ujar dia.

Selain membahas bidang-bidang studi teknis, Konsulat AS juga memaparkan secara rinci berbagai program yang telah dan akan dilakukan di wilayah Sumatera. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif kepada sivitas akademika UIGM mengenai peran aktif AS dalam memajukan pendidikan dan kolaborasi budaya. Melalui dialog interaktif, mahasiswa didorong untuk memanfaatkan setiap peluang yang tersedia untuk mengembangkan diri di kancah global.

“Kesempatan untuk berkolaborasi dalam bidang akademik, pertukaran pelajar, dan topik krusial seperti keamanan siber adalah kunci untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya. (andhiko ta)


