IGMTVnews.com, PALEMBANG —– Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menilai jika sarjana teknik lulusan Program Studi (Prodi) yang telah diakreditasi PII saat ini sudah dapat disetarakan dengan lulusan dari negara maju.
Wakil Rektor III Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Prof Erry Yulian T Adesta, mengatakan, Indonesia memiliki banyak insinyur terbaik yang siap membangun bangsa.
Menurutnya, sebagai profesi tertua di dunia, insinyur (engineer) harus terus berkembang. Universitas Indo Global Mandiri (IGM) pun bertekad untuk terus mencetak generasi muda yang handal sebelum lulusan terjun ke dunia profesional nantinya.
Indonesia harus bisa memaksimalkan infrastruktur keinsinyuran melalui penambahan sarjana teknik, insinyur, dan insinyur profesional agar bisa berdaya saing global. “Setelah infrastruktur keinsinyuran terbangun, maka kini saatnya menambah sebanyak-banyaknya sarjana teknik, insinyur, serta insinyur profesional,” kata dia.
Ia mengatakan, dengan dilakukannya penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara PII dengan perguruan tinggi termasuk Universitas Indo Global Mandiri merupakan langkah awal agar masing masing perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan teknik mereka secara maksimal dengan menyediakan SDM yang kompenten.
“Kita juga berharap, jangan sampai insinyur di Indonesia mengalami down-grade dengan negara negara lain. Profesi ini tidak hanya terbatas dari negara kita sendiri, melainkan juga pengakuan dari negara lain, tempat kita berpraktek. Untuk itu, kita negosiasikan jangan sampai hal itu terjadi. Harus kita perbaiki mulai dari pembentukan kurikulum, apakah relevansi pendidikan itu sudah mutakhir dengan kebutuhan mutakhri yang akan datang,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)
Comment