Tawa, Cerita, dan Lagu: SMA LTI IGM Palembang Berbagi Inspirasi Literasi Bersama Tiga TK

IGMTVnews.com —– Ruang literasi di sebuah ruangan dipenuhi tawa, cerita, dan lagu melalui kegiatan Sekolah Menengah Atas LTI IGM (SMALTI) Mendongeng Bareng Anak Literasi (SAMBAL).

Siswa SMA LTI IGM Palembang berbagi keceriaan dan pengalaman berharga bersama ratusan anak-anak dari Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita 1, 2, dan 3. Acara ini merupakan wujud nyata kepedulian sekolah terhadap pengembangan minat baca dan pendidikan karakter sejak usia dini, sekaligus menjadi wadah bagi siswa SMA untuk mengaplikasikan ilmu dan keterampilan sosial mereka. Kegiatan ini sukses menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, menjauhkan kesan kaku dari proses edukasi.

Kepala SMA LTI IGM Palembang, H Hadi Wijaya, S.Pd., menyampaikan kegiatan SAMBAL ini adalah bagian integral dari upaya sekolah dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan kepedulian sosial kepada siswanya.

Menurutnya, literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, termasuk berbagi ilmu dan kebahagiaan dengan sesama. Program ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang berkelanjutan, menciptakan ikatan erat antara siswa SMA dan komunitas pendidikan di tingkat usia dini. Keberhasilan acara ini juga menunjukkan peran aktif SMA LTI IGM dalam kontribusi pembangunan sumber daya manusia di Palembang.

“Inilah cara kami membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki hati dan kepedulian sosial yang tinggi,” katanya.

Tak hanya fokus pada kemampuan mendongeng, lanjutnya, para siswa juga memanfaatkan momen kebersamaan ini untuk menyampaikan pesan-pesan penting terkait kesehatan dan kebersihan lingkungan. Melalui metode yang ringan dan mudah dipahami anak-anak, seperti peragaan dan permainan, edukasi tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan disisipkan secara efektif.

Setelah sesi dongeng dan edukasi, keceriaan memuncak dengan kegiatan menari dan bernyanyi bersama yang penuh semangat, membuat seluruh peserta aktif bergerak dan meluapkan energi positif mereka. Ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak harus selalu di dalam kelas, tetapi bisa diwujudkan melalui interaksi sosial yang penuh kegembiraan. “Momen hari ini adalah jembatan yang menghubungkan semangat belajar dari jenjang pendidikan menengah ke anak-anak usia dini,” pungkasnya. (andhiko ta)