by

Angkat Potensi Perekonomian dan Siapkan Produk Unggulan, Universitas IGM Rangkul Masyarakat Desa Burai

IGMTVnews.com, PALEMBANG —– Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya Universitas Indo Global Mandiri (IGM) kian fokus untuk pengembangan dan peningkatan perekonomian masyarakat desa di Sumatera Selatan.

Memanfaatkan bahan baku kulit ikan, masyarakat Desa Burai Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumsel diajak menjadi bernilai jual dan berdaya guna. “Potensinya cukup besar untuk bahan bakunya. Kita manfaatkan agar menjadi produk unggulan di desa tersebut,” kata Ketua Tim Pengusul Program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) Universitas IGM, Aji Windu Viatra, M.Sn, Senin (19/12/2022).

Menurut Aji, kegiatan Kemandirian Masyarakat Universitas Indo Global Mandiri 2022 ini lebih difokuskan untuk pelatihan pengolahan kerupuk kulit ikan, Pelatihan Branding Identity Produk, Pelatihan Kemasan Produk, Pelatihan Pengolahan Kerupuk Kulit IKan, Pelatihan Manajemen Digital Marketing, dan Pelatihan Pengolahan Kerupuk Kulit Ikan.

Selama di desa tersebut, tim melakukan tatap muka dan sharing dengan masyarakat setempat. Sejumlah materi yang berbobot untuk pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) setempat diberikan oleh akademisi. Mulai dari Bagaimana cara membranding dan manajemen pemasaran (Digital Marketing), Branding Identity Visual serta kemasan produk.

“Kita analisis strategi pengembangan branding merek untuk meningkatkan skala usaha BUMDes, pelatihan perancangan branding identity visual dan pengembangan kemasan produk BUMDes. Kita berkolaborasi pada setiap lembaga desa dan dukungan semua lapisan masyarakat desa,” ujarnya.

Menurut Aji, respons BUMDes dan setiap lembaga desa sangat antusias terhadap kedatangan tim KKM UIGM. Terlebih materi yang diberikan dipaparkan dengan cara mudah sehingga menarik perhatian masyarakat untuk lebih mengetahui lebih dalam.

“Masyarakat sangat senang dan mereka meminta kita untuk segera melakukan praktik di lapangan terkait proses perancangan branding identity dan kemasan produk, sebab masyarakat sangat membutuhkan pengetahuan tersebut untuk mengembangkan usaha-usaha mereka,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed