by

Portal WebGIS SeBalik Kolaborasi UIGM – ESRI Indonesia Sajikan Data Lebih Detil dan Komprehensif

IGMTVnews.com, PALEMBANG —- GeoSPACE Research Centre Universitas Indo Global Mandiri bersama ESRI Indonesia berkolaborasi merancang sebuah portal WebGIS bernama Sistem Basis Data Pemulihan Ekonomi Kerakyatan, Industri dan Koperasi Banyuasin (SeBalik).

Aplikasi SeBalik yang saat ini dimiliki oleh Kabupaten Banyuasin memiliki banyak manfaat dan dampak terhadap instansi Kabupaten Banyuasin.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kab. Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahin, ST, MM, MBA mengatakan, dengan adanya aplikasi ini menjadikan penyajian data lebih detail dan lebih komprehensif dalam memudahkan Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk melakukan intervensi kebijakan, baik kebijakan pembangunan infrastruktur, perekonomian, sosial budaya, sumber daya manusia dan pemukiman wilayah sehingga mampu meningkatkan produktivitas perekonomian kerakyatan skala kecil, menengah, dan besar.

Sehingga, lanjutnya, melalui intervensi kebijakan yang tepat sasaran ini dapat meningkatkan kualitas pembangunan, pemberdayaan dan pengelolaan berbagai bidang yang ditunjukan dengan sebaran strategi kebijakan fiskal langsung pada titik lokasi yang disajikan pada objek pelaku ekonomi kerakyatan by name by address sesuai dengan data yang telah ditetapkan.

“Selain itu, penyaluran program bantuan produktif di dalam pemulihan ekonomi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten tidak tumpang tindih bahkan saling mendukung yang menjadikan efisiensi anggaran secara optimal dan menumbuhkan efektivitas layanan,” cerita dia.

Apalagi salah satu indikator keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari capaian Indeks Desa Membangun (IDM). Dan IDM ini memiliki tiga indikator utama yaitu: pertama, Indikator Ketahanan Ekonomi (IKE); kedua, Indikator Ketahanan Lingkungan (IKL); ketiga, Indikator Ketahanan Sosial (IKS). Dan dari ketiga indikator utama tersebut terdapat 54 sub indicator yang dihitung di setiap desa tersebar di wilayah kabupaten Banyuasin. Nantinya, hasil perhitungan IDM itu menghasilkan 5 level capaian pembangunan dari desa yaitu: 1. Desa Mandiri; 2. Desa Maju; 3. Desa Berkembang; 4. Desa Tertinggal; 5. Desa Sangat Tertinggal.

“Jadi, dengan inovasi aplikasi ini memudahkan pengambil kebijakan yaitu Bupati Banyuasin dapat mengambil langkah-langkah strategis di dalam pencapaian target kinerja daerah berdasarkan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Banyuasin sesuai dengan tenggat waktu yang tertuang di dalam RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) secara terukur, terarah, dan akuantabel,” katanya.

Dengan adanya aplikasi basis data yang terukur ini, dia berharap geliat pelaku usaha di Kabupaten ‘Lumbung Pangan’ ini semakin tinggi. (andhiko tungga alam)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed